Rabu, 09 Maret 2011

Waspadai 'Obat Pelangsing' di Facebook

Jakarta - Hati-hati jika account Facebook Anda tiba-tiba berjualan 'obat pelangsing'. Jika terjadi, sebaiknya segera ganti password.

Peringatan itu disampaikan Alfons Tanujaya, peneliti antivirus dari Vaksincom, kepada detikINET, Selasa (8/3/2011). "Jujur saja sampai sekarang masih belum ketemu dan solve secara tuntas, tapi gila-gilaan dampaknya," ujar Alfons.

Korban pesan viral tersebut, tutur Alfons, akan melakukan dua hal: 1) mengirimkan pesan berisi link ke kontak di Facebook Chat dan 2) mengirimkan Message berisi tautan ke 'obat pelangsing' ke Profile-nya.

Hal yang membingungkan, ujar Alfons, program jahat berbentuk Apps Facebook ini tidak perlu di-install. Pengguna cukup mengunjungi link yang disebarkannya dan langsung terinfeksi.

Bahkan, Alfons mengatakan, bisa jadi sang pembuat tidak ingin aplikasi itu di-install oleh korban. Karena jika di-install cukup remove untuk menghilangkannya.

"Dia 'kemungkinan besar' memanfaatkan celah keamanan. Salah satu kemungkinannya adalah celah keamanan di Flash atau celah keamanan di Facebook Chat," tutur Alfons.

Bagi pengguna yang account Facebook-nya tiba-tiba menampilkan iklan 'obat pelangsing', Alfons menyarankan untuk segera mengganti password yang digunakan.

Berikut adalah pesan-pesan yang jadi ciri-ciri account Facebook telah terinfeksi (link sengaja disensor oleh redaksi):


  • For the past few weeks I have been trying this new weight loss product I saw on Oprah and CNN. You should check this out too I have lost some weight already on it, and I hear many others have too.
  • Facebook Sponsored Weight Loss Product!
  • Hey, What the hell are you doing in this video ? Is this dancing or what ? Bahahaha http://apps.facebook.com/cessna***/

BlackBerry Terancam Program Jahat Zeus.

Jakarta - Program jahat Zeus Trojan tengah mengancam handset BlackBerry. Gejala ini dilaporkan oleh perusahaan keamanan komputer, Trend Micro. Mereka mengidentifikasi varian Zeus BBOS_ZITMO.B, yang dinyatakan cukup sukar terdeteksi.

"Seperti variannya di desktop, Zeus yang ini tidak menampilkan sesuatu di user interface perangkat. Ia menghapus dirinya sendiri dari daftar aplikasi dengan tujuan agar tidak dapat terdeteksi," kata Patrick Estavillo, analis di Trend Micro.

Dikutip detikINET dari V3, Rabu (9/3/2011), sekali Zeus itu terinstall di handset, dia mengirim pesan konfirmasi ke administratornya. Ujung-ujungnya, BlackBerry yang terinfeksi bisa dikontrol pihak lain. Tujuan Zeus Trojan ini adalah memonitor informasi privat user, terutama ketika pengguna melakukan transaksi online banking.

Lalu, apa akibatnya jika BlackBerry terinfeksi trojan tersebut? Menurut Estavillo, program jahat ini memungkinkan penyerangnya mengirim pesan jahat ke handset, memblokir panggilan, mengubah administrator handset atau mematikan ponsel.

OS BlackBerry bukan satu-satunya target serangan Zeus. Estavillo tak lupa memperingatkan bahwa varian lain yang memiliki ciri sama telah coba menyerang smartphone berbasis OS Symbian dan Windows Mobile.

"User diharapkan membuat perangkat mobile mereka tetap aman, dan waspada dalam menginstall aplikasi atau mengklik link yang dikirim user tidak dikenal, karena ini mungkin membuat mereka men-download aplikasi jahat," demikian wanti-wanti Estavillo.

Minggu, 06 Maret 2011

WordPress.com "Tewas" Gara-gara Serangan DDoS

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengguna internet sejak dua hari terakhir mungkin sempat tak dapat mengunjungi sejumlah situs-situs terkemuka. Bahkan sampai hari ini, blog-blog yang beralamat di Wordpress.com masih belum dapat dibuka di Indonesia.
Hal tersebut disebabkan tewasnya server Wordpress gara-gara serangan DDos (distributed denial of service). Dalam pernyataannya, Wordpress menyatakan bahwa trafik serangan tersebut ke data center mereka mencapai beberapa Gigabits per detik dan pengiriman jutaan paket per detik. Tidak tanggung-tanggung, tiga data center milik Wordpress di Chicago, San Antonio, dan Dalla, AS down karenanya.
Peristiwa ini tidak hanya menyebabkan alamat web Wordpress.com tak dapat diakses, namun  juga membuat sekitar 25 juta alamat situs internet dan blog yang diperkirakan menggunakan jasa Wordpress.com sempat tidak dapat diakses. Termasuk situs-situs media terkemuka seperti TechCrunch dan Financial Post yang mendapat jasa layanan premium.
Serangan sudah terjadi dua kali. Pertama pada Kamis (3/3/2011) pagi dan sempat menghentikan layanan Wordpress.com selama sekitar tiga jam. Layanan sempat normal kembali, sebelum dihantam serangan kedua pada Jumat (4/3/2011) pagi waktu AS atau Sabtu sore tadi. Serangan kedua dapat diatasi dalam waktu satu jam. Namun, layanan Wordpress.com belum sepenuhnya pulih untuk diakses dari semua negara.

Dari China
"Ini merupakan serangan terbesar dan peling mematikan yang kami hadapai dalam enam tahun sejarah perjalanan kami. Kami menduga hal tersebut didasari motif politik untuk membungkam blog-blog yang tak berbahasa Inggris, namun kami masih melakukan investigasi dan belum memastikan penyebab pastinya," tulis Matt Mullenweg, pendiri Wordpress dalam email yang dilansir PCWorld.
Menurut Mullenweg salah satu yang menjadi target serangan adalah alamat blog berbahasa China yang menggunakan Wordpress. Aamat blog tersebut juga termasuk daam daftar yang diblokir layanan pencari internet Baidu di China. Wordpress tidak tahu apa alasan alamat blog tersebut menjadi target serangan dan belum akan merilis identitasnya sebelum hasil mitigasi selesai dilakukan.
"Mayoritas serangan berasal dari China (98 persen) dan sedikit dari Jepang dan Korea," kata Mullenweg, seperti dilansir TechCrunch.
Biasanya serangan seperti ini memanfaatkan botnet atau program yang telah menginfeksi banyak komputer di berbagai belahan dunia. Pelaku mengaktifkan ribuan program tersebut dari jarak jauh dan diperintahkan untuk menmbanjiri trafik sebuah situs dalam waktu bersamaan sampai tidak sanggup memproses sehingga down.

Awas, Toko Online Gadungan di Facebook

KOMPAS.com - Sejak makin populer digunakan sebagai layanan jejaring sosial, Facebook mulai dimanfaatkan pelaku bisnis untuk menawarkan barangnya secara online. Namun, belakangan ternyata banyak yang mencoba menyalahgunakan untuk melakukan penipuan.
Aksi yang mereka lakukan umumnya dengan membuat daftar barang dengan harga sangat miring. Harga yang ditawarkan pun bisa di bawah setengah harga normal barang resmi dengan foto-foto pendukung yang meyakinkan.
Namun, jika diteliti lebih lanjur ada yang mencoba menjual barang palsu. Misalnya, ada yang menawarkan tablet BlackBerry BlackPad. Padahal tak ada produk BlackBerry BlackPad. Nama tersebut hanyalah rumor sebelum RIM memberi nama tablet BlackBerry PlayBook. Itu pun baru baru tersedia beberapa bulan lagi.
Pelaku juga membuat disclaimer yang meyakinkan tidak ada tindak penipuan dalam transaksinya sehingga seolah-olah bukan toko online gadungan. Mereka juga menyediakan nomor telepon yang dapat dihubungi secara langsung kapan saja. Bahasanya pun hangat dan lihai melakukan penjebakan dengan cara apapun. Juga info meyakinkan bahwa pembeli bisa mengecek barangnya lewat layanan pengiriman barang seperti Tiki JNE.
Nama-nama yang dipakai macam-macam dari nama orang maupun nama toko. Alamat lengkap juga disertakan. Beberapa pelaku biasanya langsung menghapus atau mengganti nama akun Facebook-nya begitu tercium banyak orang telah melakukan tindak penipuan.
Namun, semua iming-iming tersebut hanyalah jebakan. Beberapa pengguna Facebook pernah menjadi korbannya. Misalnya, penipuan yang dialami Aprilia Paramitasari, seorang kompasianer, anggota jejaring blog Kompasiana. Dalam tulisannya beberapa waktu lalu, ia menceritakan pedihnya tertipu hanya karena iming-iming harga miring.
"Beberapa hari yang lalu, saya melihat iklan di Facebook dengan nama akun facebook Aulia Celluler Shop. Sebuah laptop merek Sony Vaio VPCEB16FG 14 inch baru dijual Rp. 3.750.000. Harga yang sangat murah untuk laptop merek tersebut," cerita dia.
Ia mengaku tidak berniat membelinya karena telah memiliki laptop. Namun, informasi tersebut direkomendasikannya kepada kakaknya yang kebtulan tengah butuh laptop. Alamat itu pun kemudian dikirimkan kepada sang kakak sebagai referensi.
"Melihat murahnya harga laptop tersebut, kakak saya tertarik untuk membelinya. Bakan tidak hanya kakak saya, tapi juga seorang temannya juga, serta pacar saya," lanjutnya.
Mendapat sambutan positif, ia pun menelepon pemilik toko online tersebut seperti tertulis di halaman akunnya. Ia mengaku penerima telepon menyambut ramah dan memintanya mengirim pemesanan dengan format SMS yang diminta. Setelah terkirim ada SMS jawaban untuk mentransfer harga yang diminta.
Ia mengakui kakaknya sempat curiga dengan toko onlien tersebut. Namun, ia mencoba meyakinkan bahwa untuk bertransaksi di toko online memang biasanya seperti itu. Bahkan, untuk meyakinkan sekali lagi, ia menelepon pemilik toko.
"Untuk meyakinkan kakak saya, saya menghubungi si penjual online dan meminta alamat toko mereka dan meminta nomor lain yang bisa dihubungi jika terjadi masalah dengan barang yang saya beli," ujarnya.

Jebakan di ATM
Setelah uang ditransfer, pemilik toko tak juga memberikan nomor resi pengiriman barang. Ia pun kembali menghubungi dan menagih nomor tersebut. Tapi, bukannya diberikan nomor resi, ia disuruh ke ATM.
"Dia mengatakan saya bisa mendapatkan no resi pengiriman barang jika saya pergi ke ATM, karena dia bilang dia melakukan transaksinya via internet banking dan dia akan memberi tahukan kepada saya bagaimana cara mendapatkan no resi tersebut jika saya telah ada di ATM," jelas dia.
Kontan ia menolak repot-repot karena setahu dia nomor resi tercantum di blanko pengiriman. Pemilik toko pun akhirnya bersedia memindai blanko pengiriman dan akan di-upload ke akun Facebook serta menge-tag dia.
"Tak berapa lama, saya diberitahu bahwa bukti resinya telah di upload dan di tag kan kepada saya, sambil si penjual meminta maaf karena dalam paket barang saya terdapat paket barang orang lain berupa sebuah Apple iPad. Saya bilang itu bukan kesalahan saya, dan kalau memang benar barang tersebut 'nyangkut' di paket saya, saya akan segera mengirimkannya kembali kepada mereka jika barang tersebut sudah di tangan saya. Si penjual pun setuju," lanjut dia.
Saat nomor resi dicek ke situs web penyedia jasa pengiriman dimaksud, ternyata tidak ada. Ketika ditanyakan, sang penjual pun tak merasa bersalah malah menyalahkannya karena tidak mau ke ATM sehingga barang tidak bisa terkirim. Ia pun masih mencoba berharap barang terkirim meski belum sampai.
Namun, ditunggu berhari-hari, barang yang dibeli tak juga datang. Ia pun mulai khawatir dan menelepon lagi nomor pemilik toko. Namun, sampai sekarang tak pernah lagi diangkat. Merasa jadi korban penipuan, ia berniat melaporkan tindakan tersebut ke polisi.
"Saya sudah berusaha menghubungi pihak penjual yang anehnya masih bisa, karena nomor handphonenya masih terus aktif, tetapi tidak mendapatkan tanggapan sama sekali. Saya sudah pasrah dan berusaha menguatkan hati untuk menerima yang telah terjadi serta menyiapkan diri untuk mengganti setiap kerugian yang timbul akibat kecerobohan saya," ujarnya.
Ia berharap apa yang dialaminya tersebut bisa menjadi pelajaran bagi pengguna Facebook lainnya. Modus yang sama bukan satu dua orang saja yang melakukannya, namun kini banjir di Facebook. Tentu tak semua toko onlien di Facebook fiktif. Pintar-pintarlah memilih toko online yang dipercaya. Andai tak mau membeli kucing dalam karung, membeli langsung secara offline saja.

Sabtu, 05 Maret 2011

Microsoft: Stop Pemakaian Internet Explorer 6

Jakarta - Browser Internet Explorer 6 telah lama dirilis Microsoft. Namun penggunanya masih cukup banyak dan Microsoft cemas karenanya. Browser ini rentan disusupi program jahat sehingga Microsoft berharap user segera berhenti menggunakannya.

Demi memuluskan harapan itu, Microsoft bahkan meluncurkan sebuah website khusus untuk mengkampanyekan penghentian pemakaian IE 6. Orang-orang diminta berkampanye agar segera melarang jika tahu ada teman yang memakai IE 6.

Menurut data Microsoft yang diambil dari Net Applications, pemakai IE 6 masih cukup tinggi. Meski banyak browser bermunculan, masih sekitar 12% masyarakat global memakainya. Dikutip detikINET dari TechRadar, Sabtu (4/3/2011), Microsoft menargetkan dalam waktu setahun, pengguna IE 6 tinggal kurang dari 1%.

"Teman, jangan biarkan temanmu memakai IE 6. Edukasilah orang lain untuk berhenti menggunakan IE 6," demikian pernyataan Microsoft.

IE 6 memang dinilai rentan keamanannya sehingga membuat komputer user berisiko terkena infeksi program jahat. Bahkan pemerintah Jerman dan Perancis dulu pernah menghimbau agar warganya menghindari browser tersebut.

Kamis, 03 Maret 2011

Waspadai Modus Baru Pembajakan Akun Facebook

Jakarta - Beragam cara dilakukan para penjahat cyber dalam melakukan aksinya, salah satunya dengan memanfaatkan Facebook sebagai sarana mencari uang haram. Seperti modus penipuan berikut ini.

Selebritis adalah salah satu daya tarik bagi netter tak terkecuali di Facebook. Kegemaran Facebooker mencari kabar terbaru dari artis favorit mereka dimanfaatkan cracker untuk menjerat korban.

Berdasarkan informasi yang diterima detikINET dari Vaksincom, Kamis (3/3/2011), modus baru penipuan ini memanfaatkan fitur chatting di Facebook. Modus yang termasuk kategori phising ini memancing pengguna dengan memberikan link ke situs palsu dengan iming-iming informasi artis.

Situs yang beralamatkan di www.news-all-artis-indonesia.tk tersebut sekilas memang memiliki tampilan mirip halaman login di Facebook. Agar tambah penasaran, pengguna pun dipancing dengan munculnya pesan "Login to Video" dan "Login Here to View Video".

Alih-alih sebuah video yang muncul, user yang terlanjur memasukkan username dan password malah dibawa kehalaman situs porno dengan berjuta gambar seronok di dalamnya. Dilihat dari ciri-cirinya, penipuan ini bisa jadi dibuat oleh penjahat cyber lokal.

"Dari domainnya jelas ini phising lokal, dan modusnya pelaku yang sudah
mendapatkan id korban bakal meminta tolong atau sumbangan sejumlah uang kepada temannya," jelas pakar antivirus dari Vaksincom Alvons Tanujaya kepada detikINET.

Meski demikian, belum diketahui jumlah korban akibat penipuan tersebut. Namun dilihat dari banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan Facebook, bukan tidak mungkin penipuan ini bakal menelan korban.

"Korban finansial dari modus ini sih belum ada, tapi usaha-usaha sudah banyak sekali," tandas Alfons.